CATUR OKE ABRIYANTO mengarahkan telapak tangan ke dadanya. Bukan menepuk dada melainkan meletakannya di dada, sekedar ingin mengungkapkan rasa puas batinnya dengan keberadaan komunitas vespa Blora. Komunitas ini cukup besar di Kabupaten Blora, mengalahkan kota-kota kabupaten lainnya di Karesidenan Pati. Jika komunitas vespa di 5 kabupaten di Karesidenan Pati hanya memiliki satu komunitas gabungan, di Kabupaten Blora telah berdiri komunitas tersendiri. Lima kabupaten ini: Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Grobogan. Lima kabupaten ini komunitas vespanya jadi satu. Sedangkan Blora terpisah, memiliki komunitas tersendiri dengan jumlah anggotanya yang mencapai ratusan orang, kompak dan solid.
"Juga dikenal dengan bupatinya yang ikut vespanan. Di tempat lain hampir tidak ada bupatinya atau walikotanya yang ikut vespanan," katanya sebelum berangkat berkendara vespa bersama dengan Bupati Blora Arief Rohman pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Hari itu, Minggu, komunitas mengadakan kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79. Acara pitulasan komunitas vespa Blora ini dikemas dengan judul Scooterland Sengaja Rolling Skuteran Merdeka. Acara ini adalah berkendara vespa bersama rombongan ratusan pengendara dari Kota Blora menuju Desa Bangsri, Kecamatan Jepon. Desa ini dikenal dengan desa wisata yang memiliki taman patung Naya Gimbal yang area spotnya dapat digunakan acara pagelaran musik dan lomba permainan memeriahkan hari merdeka. Tampil juga grup musik di area spot itu, Lookman & Jawaica.
"Mengenalkan destinasi wisata termasuk misi kami untuk membawa nama Blora ke luar daerah. Seperti acara pitulasan ini kami mengadakan kunjungan ke desa wisata Bangsri yang kami kenalkan melalui jaringan komunitas di berbagai kota di Jawa Tengah dan provinsi lain," kata Catur.
Misi ini bukan omong kosong belaka. Komunitas vespa Blora cukup dikenal di berbagai kota di Indonesia, terutama di tanah Jawa. Membangun jaringan dengan komunitas yang sama di berbagai tempat, menjadikan nama Blora cukup dikenal di berbagai tempat, terutama di kalangan pecinta dan pengendara vespa. Mulai dari yang dekat-dekat, seperti kabupaten tetangga di Karesidenan Pati dan kabupaten tetangga di Jawa Timur seperti Bojonegoro dan Lamongan, sampai yang jauh-jauh seperti di Purwokerto dan Bali.
Dengan komunitas vespanya, Catur dapat mengenalkan nama Blora sebagai sebuah kota kecil kabupaten di Jawa Tengah. Dengan komunitas vespanya pula, ia dapat mengundang kunjungan dari luar Blora untuk datang ke Kota Blora. Melalui komunitasnya ini ia bisa juga mengenalkan wisata kuliner dan destinasi wisata desa di Kabupaten Blora.
Dukungan pemerintah terhadap komunitas ini juga tak kecil. Pada 2022, Pemkab Blora memberikan dukungannya saat komunitas mengadakan acara yang bertajuk Blora Vespa Noise. Acara yang berlangsung pada 5—6 November di Lapangan Golf tersebut menjadi seri pertama dari rencana rutin tahunan yang digelar komunitas. Untuk menyedot kunjungan komunitas yang sama dari berbagai tempat di Jawa dan luar Pulau Jawa, acara mendatangkan Tony Q Rastafara.
"Dengan menyedot kunjungan ini tentu saja bisa meningkatkan okupansi tempat-tempat penginapan, juga menambah kunjungan kuliner di sudut-sudut Kota Blora," ujarnya.
Meski perlu dukungan pemerintah, komunitas sepenuhnya tak menggantungkan pembiayaan dari pemerintah saat menyelenggarakan kegiatan acara. Komunitas yang besar akan menjadi daya tarik bagi perusahaan untuk memberikan dana sponsornya. Inilah yang dimanfaatkan oleh komunitas vespa Blora untuk selalu menyelenggarakan acara kegiatan.
"Ke depannya kami ingin kerja sama dengan komuntas desa wisata untuk mengenalkan desa-desa yang telah tumbuh berkembang menjadi desa wisata. Bisa menjadi acara rutinan tahunan pada bulan merdeka," tutupnya.