Hari terakhir pendaftaran Balonbup PDIP

Naik becak, Djati kembalikan formulir ke PDIP lengkap dengan visi misi dan program

Foto: Gatot Aribowo

Djati Walujasnono, Staf Khusus Bupati Blora yang juga Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Blora mengembalikan blangko pendaftaran Balonbup Blora 2020 di PDIP, Minggu (22/9/2019). Djati datang ke DPC PDIP Blora naik becak dan diiringi pentas barongan sepanjang jalan.

Minggu, 22 September 2019 19:45 WIB

BLORA (wartablora.com)—Staf khusus Bupati Blora, yang juga masih ada hubungan saudara dengan Bupati Blora Djoko Nugroho, Djati Walujasnono mengembalikan formulir pendaftaran beserta kelengkapan dokumen ke DPC PDIP Kabupaten Blora, Minggu siang (22/9/2019). Djati datang ke DPC PDIP dengan naik becak dari Blora kota, diiringi dengan pentas barongan sepanjang jalan. Mengenakan pakaian hitam-hitam dengan ikat kepala ala Samin, Djati tiba bersama rombongan sekitar jam setengah 2 siang.

"Kami datang untuk mengembalikan blangko pendaftaran, lengkap dengan visi, misi, dan programnya," kata Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Blora ini.

Baginya PDIP adalah balik ke kandang. "Karena saya dulu besar di keluarga Banteng," katanya.

Ia mengaku jika sama sekali belum pernah melakukan komunikasi politik dengan Bupati Djoko Nugroho yang masih terhitung adiknya. Ia juga belum akan mengkomunikasikan niatnya untuk terjun di dunia politik itu dengan adiknya.

"Saya sama sekali belum pernah bertemu dengan beliau untuk mengkomunikasikan hal ini. Nantilah kalau sudah waktunya," ujarnya.

Sementara itu terkait visi, misi, dan program, Djati bercita-cita mewujudkan masyarakat Blora yang lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat.

"Itu visi saya. Untuk misi, ada 10 misi yang akan kami jalankan jika kelak dapat rekomendasi dari PDIP dan dapat kepercayaan rakyat Blora untuk memimpin dalam waktu 4 tahun berikutnya," sebutnya.

Secara gari besar, 10 misi Djati untuk Blora masa mendatang bisa dikelompokkan dalam 4 bidang. Yakni bidang pemerintahan dan birokrasi, bidang hukum, bidang sosial, pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, serta terbanyak di bidang ekonomi, baik pertumbuhannya maupun keadilannya. Untuk bidang pemerintahan dan birokrasi, Djati ingin mewujudkan pemerintahan yang sesuai dengan tata kelola yang baik untuk peningkatan pelayanan publik. Sementara untuk bidang hukum, ia ingin ada penegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia.

Di bidang sosial kemasyarakatan, akademisi ini ingin meningkatkan pemahaman dan pembangunan nilai-nilai kepahlawanan, nasionalisme, Pancasila, sejarah, dan kecintaan tanah air.

Di pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, Djati ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di pertumbuhan dan keadilan ekonomi, Djati ingin memanfaakan sumber daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu ada pemerataan pembangunan sarana dan prasarana publik, mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin, pro job, pro growth, pro environment, dan pro gender.

Djati juga berkeinginan meningkatkan usaha di bidang seni budaya, pariwisata, dan kearifan lokal. Selain itu ia bermaksud meningkatkan produktivitas daerah dengan didukung strategi pengembangan pasar yang handal. Tak ketinggalan ia akan meningkatkan iklim kondusif dan kerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan serta menciptakan usaha, lapangan kerja, dan pengembangan investasi.

"Kesepuluh misi ini akan diterjemahkan dalam program yang terkelompok dalam 5 urusan," sebutnya.

Antara lain: urusan wajib pelayanan dasar, urusan wajib bukan pelayanan dasar, urusan pilihan, fungsi penunjang urusan pemerintahan, dan program pada setiap OPD.

Ditambahkannya, kelima urusan ini diturunkan lagi ke program-program yang lebih detil. (*)